Film hit Tiara Andini tapi kurang sukses "Sassy Girl" debut

[ad_1]

Film -ku gadis nakal menjadi salah satu acara drama Korea terkenal dan terlaris sepanjang masa. Berdasarkan hal tersebut, tidak heran jika banyak negara mulai melakukannya lagi, termasuk Indonesia.

Lantas, apakah adaptasi ini berhasil? Dalam tayangan ini, dua pemeran didapuk menggantikan peran Jun Ji-Hyun dan Cha Tae Hyun, yakni Jefri Nichol dan Tiara Andini. Mampukah duo ini membawa anestesi yang baik untuk karya Fajar Bustomi?

Harus diakui nama Jefri Nichol sendiri sudah tidak asing lagi di telinga. Bakatnya sebagai aktor memang berhasil membius publik, terbukti dengan beberapa judul yang mampu ia bawa ke bioskop, bagaimana dengan kiprahnya kali ini bersama Tiara Andini?

Jadilah debut pertama Tiara Andini

Film sukses tapi kurang sukses oleh Tiara Andini
Sumber: wartakota.com

Bagi penyanyi yang sudah menyerah mencari bakat, akting merupakan pengalaman baru baginya. Harus diakui, sebagai pemula yang langsung mendapatkan peran penting dan berduet dengan nama besar, Tiara Andini cukup piawai memerankan karakter Sisi.

Kimia dengan perasaan Gian yang luar biasa, penonton sepertinya melihat bahwa keduanya sedang jatuh cinta di dunia nyata. Sayangnya, Tiara Andini sendiri masih belum sempurna, terutama untuk menangis.

Sebenarnya tidak masalah karena pemerannya adalah aktor baru yang belum berpengalaman. Jadi masih bisa dimaklumi, apalagi aktingnya secara keseluruhan lumayan bagus dan punya masa depan jika dipelajari dengan baik, namun karya ini adalah film, bukan FTV, semua itu masih bisa dimaafkan.

Awalnya, pemilihan Tiara Andini hanya sebagai pelengkap karena pamornya sendiri cukup meningkat di jejaring sosial. Namun, setelah melihat betapa adil penampilannya sebagai Sisi.

Meski terkadang, adegan romantis terlihat kurang maksimal. Namun cukup mengharukan, mungkin masih terbawa suasana dunia nyata, belum bisa membedakan kapan harus profesional dan tidak.

Ada saat-saat yang tidak pergi

Film sukses tapi kurang sukses oleh Tiara Andini
Sumber: Portalmajalengka.com

Film -ku gadis nakal sebenarnya tidak jauh dari apa yang dikatakan dalam versi drakor. Hanya saja Fajar Bustomi terlalu banyak mendorong adegan. Hal ini menyebabkan momen yang dibangun dengan baik memudar dan menghilang.

Sangat disayangkan, kami benar-benar merasakan banyak hal dalam adegan komik. Beberapa adegan yang seharusnya menunjukkan keseriusan justru melankolis, namun dieksekusi dengan aksi lucu yang justru membuat orang tertawa.

Andai saja Fajar Bustomi mampu mengeksekusinya dengan baik, pasti acaranya akan lebih menyenangkan. Pada dasarnya, dibutuhkan adegan komedi untuk mencairkan suasana tegang di awal.

Film -ku gadis nakal menyajikan komedi romantis dengan maksimal jika saja, mendapatkan porsi yang baik, maka kinerjanya benar-benar maksimal. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dialog yang sengaja dihadirkan dan cara Fajar bercerita melalui dua karakternya. Itulah salah satu alasan mengapa beberapa pemirsa memberikannya 6 dari 10. Sayang sekali.

Butuh waktu untuk mengerti

Film sukses tapi kurang sukses oleh Tiara Andini
Sumber: wartakota.com

Jika Anda adalah penonton baru dan belum pernah menonton film -ku gadis nakal di versi drama korea, untuk melihat tayangannya butuh waktu untuk memahami ceritanya, sebenarnya ringan dan menarik.

Hanya saja kurang detail dan eksekusinya cenderung terburu-buru, itu kelemahan yang dirasakan dari awal hingga akhir. Namun, tidak semua yang ditampilkan itu buruk.
Teknik berbagai pola warna cerah di seluruh panggung adalah metode yang paling cocok bagi penonton untuk merasakan sensasi pertunjukan secara tepat. Setidaknya beberapa kekurangan yang dirasakan di sini bisa ditutupi, meski hanya sedikit.

Film -ku gadis nakal dalam sebuah pertunjukan yang seharusnya meledak, sayangnya kurangnya eksekusi dan sulitnya mengadaptasi setiap adegan, menyebabkan penampilannya turun tajam. Meski begitu, pujian dan tepuk tangan harus diberikan kepada Jefri Nichol dan Tiara Andini yang berusaha menciptakan momen romantis alami.

Bagikan:

Tags: