Pembaruan Windows (Windows Update) adalah fitur penting untuk menjaga keamanan dan kinerja perangkat Anda. Namun, terkadang proses pembaruan otomatis ini bisa mengganggu, terutama ketika Anda sedang mengerjakan sesuatu yang penting. Tak jarang pula, update Windows memakan banyak data internet atau memperlambat kinerja PC kita. Untungnya, Windows memberi opsi bagi pengguna untuk menunda atau bahkan menonaktifkan Windows Update secara keseluruhan.

Cara Mematikan Windows Update Sementara

Jika Anda hanya ingin menunda pembaruan Windows untuk sementara waktu, ikuti langkah-langkah mudah berikut:

  1. Buka menu Settings di Windows Anda. Cara cepatnya adalah dengan menekan tombol Windows + I bersamaan.
  2. Pilih bagian Update & Security.
  3. Pada tab Windows Update, klik opsi Pause updates for 7 days.

Opsi ini akan menghentikan unduhan dan pemasangan update Windows selama seminggu. Jika Anda ingin menunda lebih lama, ulangi proses ini setelah periode jeda pertama berakhir.

Cara Mematikan Windows Update Permanen

Ingat, menonaktifkan Windows Update sepenuhnya dapat menimbulkan risiko keamanan bagi perangkat Anda. Namun, jika Anda yakin, berikut cara melakukannya:

  1. Ketik Services pada kotak pencarian Windows Anda dan tekan Enter.
  2. Di jendela Services, temukan layanan bernama Windows Update. Klik dua kali pada layanan tersebut.
  3. Pada tab General, ubah Startup type menjadi Disabled.
  4. Klik tombol Stop untuk menghentikan layanan Windows Update saat itu juga.
  5. Terakhir, klik Apply dan OK.

Mematikan Update Otomatis pada Program Microsoft Lainnya

Selain Windows Update, banyak aplikasi Microsoft lain yang melakukan pembaruan otomatis, seperti Microsoft Office. Menonaktifkan ini ikut membantu menghemat pemakaian data:

  1. Buka aplikasi Microsoft, misalnya Word atau Excel.
  2. Pilih menu File kemudian cari Options atau Account (tergantung aplikasi)
  3. Cari bagian Update Options dan pilih Disable Updates.

Kapan Sebaiknya Menonaktifkan Windows Update?

Walau idealnya pembaruan Windows tetap aktif, ada beberapa skenario di mana menonaktifkannya bisa menguntungkan:

  • Koneksi internet terbatas: Jika Anda memiliki kuota internet terbatas, menonaktifkan pembaruan dapat mencegah habisnya data secara tak terduga.
  • Perangkat PC lama: Komputer lama mungkin menjadi lemot saat pembaruan terjadi, terutama jika dilakukan di belakang layar.
  • Kebutuhan akan stabilitas: Saat Anda sedang fokus mengerjakan proyek penting, pembaruan mendadak yang mengharuskan restart bisa sangat mengganggu.

Kesimpulan

Windows memberi keleluasaan untuk menonaktifkan atau menunda pembaruan. Sebelum melakukannya, pertimbangkan baik-baik risiko dan kondisi Anda. Jika opsi mematikan sementara lebih aman, maka utamakan metode tersebut terlebih dahulu.

Bagikan:

Leave a Comment